Minggu, 04 September 2016

Cinta pertama yang mati suri

Dulu, aku sering memperhatikannya diam2. menikmati teduh wajahnya. mencoba menyelami alam pikirannya. menikmati sendu matanya. lalu ketika tiba2 dia menatapku, aku akan gelagapan menghindari tatapannya. aku akan segera beranjak pergi dari hadapannya. bukan pergi karena tak suka.. tapi sungguh aku gugup. aku takut dia bisa mendengar degupan jantung ku yg berdetak 3 kali lebih cepat saat meneriima tatapan mata indahnya.

Aku cemburu saat melihat dia bisa tertawa dan mengobrol akrab dengan teman wanita yg lain. bukannya bergabung dan ikut mengobrol, aku malah akan memilih pergi..dan diam2 terpekur sendirian. sungguh aku tak ingin berbagi. aku hanya ingin menikmati tawamu sendiri.

setiap hari selalu begitu. rasa suka justru menjauhkan aku darinya. aku malu, takut, bingung dan gugup. aku belum pernah merasakan ini sebelumnya. sahabatku bilang aku jatuh cinta. cinta pertama. berulang kali dia membujukku unt jujur saja daripada menderita. tp aku lebih memilih diam dan menderita daripada mengaku dan malu. selama 3 thn aku menyukainya. namanya memenuhi setiap lembar buku harianku. di buku itu semuanya tertulis detail. setiap bahagia yg aku rasakan sendiri bahkan setiap tangis yang terjadi karena memikirkan dia. tapi pada kenyataannya aku menyayanginya hampir sepanjang hidupku. bahkan setelah bertahun2 berpisah.. rindu abadi itu tetap tersimpan di ujung dasar hati.

sebuah kartu akhirnya aku kirim untuknya. paling tidak kartu itu bisa membuat aku hidup dengan tenang. karena akhirnya lewat kartu itu aku bisa jujur kalau aku mencintainya, dan aku ada setiap hari di sekolah yg sama dengannya. hanya saja dia tak perlu tau siapa aku. puaskah aku?? tidak. aku masih berharap ada keajaiban yg membuat dia memiliki rasa yang sama denganku. tapi ternyata dia tak pernah memiliki rasa yang sama. bahkan dia menjauh semakin jauh.

Saat hari kelulusan kelas 3 di gedung serba guna. aku hanya memikirkan dia. aku ingin di hari terakhir aku melihatnya, aku bisa menjabat tangannya dan menyemangatinya untuk meraih cita2. aku ingin sekali menatapnya sekali lagi. tapi lagi2 kaki ku tak bisa bergerak mendekatinya. aku hanya bisa melihatnya dari jauh. dia sibuk sekali mengobrol dengan yang lain. hingga dia lupa kalau ada aku yg juga menunggu jabatan tangannya atau sekedar sapaan perpisahan darinya. hingga ibuku menarik tangaku mengajakku segera pulang. akhirnya aku melangkah keluar gedung..meninggalkan semua harapan tentangmu disana. sesampainya di rumah aku menangis tersedu. aku menyesali setiap detik yg telah terlewati. aku menyesal tak pernah bisa akrab dengannya. aku menangisi perpisahan dengannya. perpisahan hari itu... bagiku adalah upacara menyambut hari2 yang penuh dg kerinduan.

Aku selalu berharap dan berdoa Tuhan memberikan satu kali kesempatan lagi untuk bertemu dengannya. aku main ke daerah tempat tinggalnya tempat dimana sahabatku juga tinggal. aku berharap ada salam terselip melalui sahabatku. tapi semuanya terasa datar. tak ada salam yg ku teima darinya, tak ada pesan apapun darinya. aku menangis lagi, rupanya dia memang tak pernah memiliki rasa apapun padaku. sejak itu aku buang jauh2 ingatan tentangnya. aku fokus pada hidupku. meski  tak sepenuhnya melupakannya. waktu yang teramat panjang membuatku menyerah.... ku tinggalkan semua tentangnya dlm lubuk jiwa terdalam.

sampai kemudian tiba2 dia datang kembali setelah belasan. tak berjumpa. rasa sayang yg kusimpan jauh di lubuk hati ternyata hanya mati suri. tiba2 semua rasa itu kembali. dengan sangat jelas aku masih bisa merasakan setiap moment yg pernah kurasakan padanya bertahun2 yg silam. semua seolah nampak nyata dan baru terjadi beberapa jam yang lalu. lalu.... salahkah aku jika aku menikmati perhatiannya? salahkah aku memberikan perhatian padanya? melakukan hal yg tak bisa kulakukan dulu untuknya? apa yang harus kulakukan sekarang? benarkah cinta datang terlambat? ataukah ini hanya untuk sementara?

Rabu, 23 Maret 2016

Kisah 3 orang dan seorang tabib

Ada sebuah kisah dari hadist bukhoiri muslim. kisah tentang 3 orang. satu orang yang berpenyakit kusta, satu orang yang botak dan satu orang yang buta. orang pertama, orang yg berpenyakit kusta ini merasa tdk senang dengan keadaan yang menimpanya karena banyak orang yg menjauhinya dan tdk mau berteman bahkan mengejeknya. pada akhirnya dia pun terusir dari kotanya. begitu pula dengan orang yg botak dia pun terusir dari kotanya karena tak kuat selalu di olok2. sama halnya dengan orang yang ketiga yaitu yang buta, dia pun terusir dari kotanya karena selalu di hina dan seringnya terjatuh tanpa ada yang mau menolongnya.
kemudian ketika di tengah perjalanan orang pertama yg terkena kusta bertemu dg seorang tabib dan dia meminta pada sang tabib agar di sembuhkan dari penyakit kustanya.kemudian penyakit kustanya pun sembuh lalu sang tabib kemudian memberikan seekor unta yang sedang hamil. hal yang sama pun terjadi kepada orang yang botak dan orang yang buta. ketiga orang tersebut akhirnya sembuh dari masing2 penyakitnya dan diberikan hewan ternak yang sedang hamil agar bisa beranak pinak dan kembali ke kampungnya masing2. singkat cerita ketiga orang tersebut menjadi sangat kaya raya.beberapa tahun kemudian ternyata sang tabib adalah seorang malaikat yang Allah utus untuk menyamar menjadi seorang tabib. yang bertujuan  untuk menguji ke tiga orang itu. kemudian sang malaikat kembali di utus untuk menemui ke tiga orang tersebut dengan penampakan yang sama seperti keadaan ke tiga orang itu.
Malaikat pun mendatangi orang pertama yang dulu berpenyakit kusta. dia berkata " wahai hamba Allah, aku ini org yg berpenyakit kusta. tolong berikan hartamu kepada ku sedikit saja" lalu org yg dulu berpenyakit kusta pun menjawab " untuk apa kau datang dan meminta kepadaku? ini adalah harta ku seluruhnya" " "bukankah engkau dulu adl org yg berpenyakit kusta dan seorang tabib menyembuhkan mu dengan ijin Allah. dan kemudian engkau diberikan seekor unta yg sedang hamil sehingga beranak pinak?" kata sang malaikat yg sedang menyamar."Tidak. ini harta ku karena kekuasaanku. pergi kau jauh2"  jawab si orang yang pernah berpenyakit kusta dengan sombong.
kemudian malaikat ini pun mendatangi orang kedua yang botak dan meminta bantuan yang sama. tapi orang yang dulunya botak berkata" tidak. ini adalah hartaku. ini adalah hasil kerja kerasku aku menjadi kaya raya".
Tapi hal berbeda terjadi ketika malaikat menemui orang yang ketiga yg dulunya buta. " ambilah sesukamu. semua ini adalah harta yg diberikan Allah SWT. aku dulu tidak punya apa2, aku juga dulu buta sepertimu tapi Allah sembuhkan dan cukupkan". maka malaikat inipun berkata " engkaulah orang2 yang lulus dari ujian".

Kisah ini bisa kita jadikan pelajaran. bahwa banyak sekali orang yang ketika memiliki rezeki yang banyak merasa takut rezekinya di ambil orang, takut membagi rezekinya kepada mereka yang membutuhkan. menjadi pelit dan takut miskin. bahkan ada orang yang menabung sebanyak2nya dan berpura2 tak punya karena enggan membantu sesamanya yg mungkin dalam keadaan susah. selalu sibuk menghitung kekayaan dan takut kekurangan. ketauilah tugas kita adalah senantiasa berusaha, berdoa, berikhtiar dan bertawakal. seperti orang yang ketiga dia berusaha, berdoa, berikhtiar sehingga beranak pinak lalu dia bertawakal bahwa itu adalah rezekinya Allah dan kembali lagi kepada Allah dan di gunakan di jalan Allah.

Mudah2an kita tidak seperti kedua org tersebut yang hubut dunia.semoga kita masuk ke dalam golongan orang2 yang bersyukur dan senantiasa mengingat bahwa segala yang Allah titipkan kepada kita hanyalah senantiasa titipan yang jangan sampai membuat kita lupa bahwa titipan itu bisa Allah ambil kapan saja. janganlah menjadi sombong atas segala yang kita miliki.

Selasa, 26 Januari 2016

Filosofi pencil

Ada filosofi indah dari sebuah blog yg tdk bisa di cungkil. jd saya copy paste. ada kata dan kalimat yang ditambahkan supaya memiliki alur yg nyaman saat di baca dan bisa di pahami. Mudah2an kita semua bisa belajar dari filosofi pencil:

1. Pensil ini akan berhadapan dengan serutan yang mungkin saja akan menyakitinya, tetapi sesudahnya dia menjadi jauh lebih tajam. Begitu pula dengan kita, kita harus belajar menanggung beberapa kesulitan dan kesedihan, sebab kesulitan dan kesedihan ini justru akan menjadikan kita orang yang kuat.
2. Torehan pencil bisa di hapus. Itu artinya sama dengan kita ketika melakukan kesalahan, kita masih ada kesempatan untuk memperbaikinya dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
3. Yang paling penting pada sebatang pensil bukanlah bagian luarnya yang dari kayu, melainkan bahan grafit di dalamnya. Jadilah pribadi yang selalu menambah ilmu dan memperbaiki diri. Tampilan luar hanya cover. Meskipun tampilan luar mempengaruhi....tapi kebaikan jiwamu adalah hal yg utama.
4. Pensil ini selalu meninggalkan bekas meskipun masih bisa dihapus. Begitu pula dengan apa yang kita lakukan. Kita harus tahu bahwa segala sesuatu yang kita lakukan dalam hidup akan meninggalkan bekas/catatan/cerita, maka berusahalah untuk menyadari hal tersebut dalam setiap tindakan. agar kita selalu berhati-hati dalam setiap perbuatan.